1. Compression
Compression digunakan untuk membatasi sinyal input suara yang masuk.
Compression dapat mendeteksi range amplitude sinyal bawah/rendah(bottom)
dan range amplitude sinyal tinggi/atas (top). Nah, dengan Compression
ini anda bisa memilih suara mana yang akan dioptimalkan, apakah
amplitude bawah atau yang atas. Jika anda merasa amplitude bawah terasa
kurang enak sesuai keinginan anda maka anda bisa
meminimalisir/mengurangi suaranya sehingga suara amplitude atas bisa
keluar secara maksimal.
2. Gate / Noise Cancellation
Gate
atau Noise Cancellation adalah sebuah pintu gerbang untuk keluarnya
suara. Ibaratnya begini, sebuah saluran air, jika saluran pintu saluran
airnya terbuka lebar, maka airnya yang keluar pun banyak, jika pintunya
hanya dibuka sedikit, otomatis airnya keluar sedikit. Maka, jika Gatenya
dibesarkan (pintunya semakin ditutup) maka suara yang keluar semakin
kecil. Jika Gatenya dikecilkan (Pintunya semakin dibuka) maka suara yang
keluar semakin besar. Efek Gate ini bisa ditemukan pada Guitar Rig, dan
Overloud TH1.
Lalu apa hubungannya dengan Noise Cancellation?
Gate juga berfungsi sebagai Noise Cancellation. Anda pasti sering
mendapati suara efek gitar distorsi apapun efek yang anda gunakan, entah
itu analog ataupun yang digital seperti Guitar Rig ataupun Overloud
TH1, terdengar kemresek atau banyak noise, atau Hiss. Noise tersebut
muncul karena semua sinyal suara dikeluarkan, baik yang tinggi maupun
yang rendah. Noise biasanya berada pada frequensi rendah. Nah, untuk
mengurangi noise tersebut, berarti suara yang masuk harus dibatasi
dengan Gate. Jika Gatenya dibesarkan, otomatis input suara semakin kecil
dan otomatis juga suara noise/hiss bisa dihilangkan.
Tetapi,
Gate in juga memiliki kelemahan atau efek negatif. Jika Gatenya terlalu
besar, maka suara yang dihasilkan tidak bisa sustain atau panjang. Suara
dan efek yang dihasilkan akan berdurasi pendek lalu menghilang. Malah,
jika Gatenya benar benar tinggi, maka suara yang dihasilkan bisa hilang
dalam durasi yang singkat dan secara tiba tiba tanpa hilang malalui
proses fading atau menghilang sedikit demi sedikit.
Jadi, jika
anda ingin suara efeknya (misalkan efek gitar distorsi) panjang dan
tidak cepat berhenti, maka salah satu faktor yang perlu anda perhatikan
adalah Gatenya. Yaitu dengan mensetting Gatenya tidak terlalu besar.
Jadi anda bisa mendapatkan dua manfaat yaitu suara noise hilang dan
suara efek bisa tetap panjang.
3. Fuzz
Fuzz agak mirip dengan distorsi, Cuma, fuzz terdengar lebih lembut dan lebih boxi, seperti berada di dalam kotak kaleng . Gitaris yang sangat sering menggunakan Fuzz adalah Jimi hendrix.
4. Octave
Sesuai dengan namanya, Octave membuat efek dengan menampilkan suara
tambahan yang suara tersebut adalah satu oktav lebih rendah atau lebih
tinggi. Cara kerja Octave ini adalah mengambil sample input sound.
Misalkan anda membunyikan nada G, maka efek Octave ini akan mengambil
sampel sound input nada G tersebut kemudian membuat copiannya yang
diubah ke nada octave lebih tinggi dan dimainkan bareng dengan suara
inputnya. Jadi, suara yang keluar adalah G normal (sesuai input) dan G
tinggi. Dengan demikian anda bisa mendapatkan suara double.
5. Chorus
Chorus digunakan untuk membuat copian suara input untuk dimainkan
bareng dengan suara input. Chorus tidak seperti Octave karena chorus
tidak merubah tinggi nada input. Aslinya, tujuan chorus adalah digunakan
untuk mensimulasikan suara dua penyanyi bersamaan.
6. Distortion
Banyak orang mencampur adukkan antara Overdrive, Distortion, dan Fuzz.
Ketiganya tidaklah sama. Memang perbedaannya tidak begitu signifikan
bila tidak diperhatikan secara jeli. Overdrive memang bisa menghasilkan
suare efek distorsi, namun efek distorsinya tidak begitu kuat dan rata.
Overdrive sebenarnya hanya meningkatkan gain dari input sound. Ketika
inputnya sedikit, maka suara akan terdengar lebih besar, dan jika
inputnya besar, suaranya akan terasa seperti distorsi. Distorsi mengacak
suara sehingga terdengar agak kemresek. Namun, Distortion menghasilkan
suara yang lebih rata, besar atau kecil inputnya, dia akan terdistorsi.
Teorinya adalah untuk menghasilkan efek distorsi, sinyal input diclip/
dipotong dan diambil tengahnya saja, sehingga terlihat lebih rapat
sinyalnya. Sedangkan Fuzz adalah distorsi yang sinyalnya lebih rapat
sehingga Fuzz efeknya terdengar lebih boxi atau seperti berada didalam
wadah kotak kaleng . Wah susah juga mengubah bunyi menjadi suara. untuk melihat lebih detil, coba aja deh langsung karena perbedaannya dikit banget.
7. Reverb
Efek Reverb ini digunakan untuk menghasilkan efek suara seperti seolah
anda sedang berada di ruang tertutup seperti hall atau lainnya. Sehingga
terdapat suara gema yang memantul. Reverb ini secara tidak langsung
memberikan sebaran suara sehingga ruang dengarnya tidak begitu kosong,
tetapi ditutup secara halus oleh efek Reverb. Efek Reverb ini sering
dikombinasikan dengan efek Delay. Jika efek Reverb ini diset terlalu
tinggi, maka suara yang dihasilkan akan seperti berada di dalam air.
8. Delay
Delay
mengcopy suara sinyal input dan kemudian menampilkannya lebih
lambat. Suara asli akan dibunyikan, kemudian disusul oleh suara hasil
copian. Nah, kemunculannya pun bisa disetting berapa lama akan muncul
setelah suara asli dan berapa kali akan dikeluarkan. Delay ini sangat
bagus untuk mengisi kekosongan suara misalkan pada gitar. Jika gitar
dimainkan clean saja, maka akan terdengar sangat sepi. Tetapi jika ada
Delaynya, maka beberapa yang kosong akan diisi oleh efek delay. Efek
delay ini juga bagus bila dikombinasikan dengan distorsi. Kombinasi
delay dan distorsi dapat membuat efek sustain yang bagus. Dengan
demikian efek gitar distorsi bisa bertahan lebih lama dan panjang tidak
cepat selesai meskipun hanya satu stroke/genjrengan atau petikan . Itu
karena suara distorsinya dicopy dan didelay kemudian ditampilkan
berulang ulang, sehingga sustainnya menjadi panjang.
9. Phaser and Flanger
Phaser dan Flanger ini untuk menghasilkan suara seperti gelombang
angin. Cobalah anda tutup kedua telinga anda dengan tangan anda.
Kemudian buka dan tutup telinga anda pelan pelan dan berulang kali, maka
anda akan mendengar seperti suara angin. Nah, misalkan anda menggunakan
gitar, dan ingin menambahkan efek flanger, maka anda akan mendapatkan
suara gitar yang bercampur dengan suara angin
. Semakin cepat anda mengocok gitar, semakin lambat gelombang suaranya.
Anda bisa lihat contoh efek flanger ini pada penutupan lagunya Greenday
yang Boulevard of Broken Dream...
10. Boost
Boost adalah efek yang digunakan untuk meningkatkan sinyal input entah
itu dari gitar, bass, atau sumber input suara lainnya. Boost ini
kemudian nanti berpengaruh juga terhadap sound yang dihasilkan jika
dikombinasikan dengan distorsi. Boost juga berpengaruh terhadap
sustainability suara gitar. Sustainability adalah seberapa panjang suara
gitar yang dihasilkan. Jika Boost nya besar, otomatis distorsi yang
diberikanpun tidak perlu terlalu besar, karena nanti suaranya justru
akan Peak. Peak biasanya ditandai dengan sinyal suara yang berwarna
merah, yang aman adalah dipertengahan warna hijau.